KOLESTEROL TINGGI? KENALI PENYEBAB, CARA PENCEGAHAN, DAN PENGOBATANNYA!


Apa Itu Kolesterol?

Apakah Anda penggemar fast foods? Atau apakah Anda penggemar gorengan? Tahukah Anda bahaya mengkonsumsi makanan tersebut? Sebagian besar orang sudah mengetahuinya namun tetap mengkonsumsi makanan tersebut dengan berbagai alasan yang menjadi pertimbangannya. Tidak bisa dipungkiri, fast foods maupun makanan yang digoreng tentu memiliki citarasa yang lezat, menggoda selera, dan membuat kita ketagihan. Hal tersebut dibuktikan oleh hasil survey Riskesdas pada tahun 2013 dimana proporsi nasional penduduk Indonesia yang memiliki perilaku konsumsi makanan berlemak, kolesterol, dan makanan gorengan ≥1 kali per hari sebesar 40,7% dengan Jawa Tengah memiliki persentase tertinggi sebesar 60,3%.


Mengkonsumsi makanan yang berlemak tersebut secara terus menerus menyebabkan terjadinya peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh. Lalu sudahkah Anda tahu apa yang dimaksud dengan kolesterol? Kolesterol merupakan suatu senyawa lemak yang lunak seperti lilin (wax) yang sebagian besar kebutuhan kolesterol tubuh dibuat oleh hati (liver) untuk membuat hormon (seperti hormon testosteron, kortisol, dan estrogen), vitamin D, dan asam empedu yang bermanfaat untuk membantu proses pencernaan lemak pada makanan. Hati akan memproduksi lebih banyak kolesterol bila Anda mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans seperti kuning telur, daging, ayam, makanan laut, dan susu. Kolesterol dalam makanan tersebut akan diserap oleh tubuh melalui usus ke dalam darah (Kramer, 2006). Menurut Dr. Rusilanti (2014), hampir 80% kebutuhan kolesterol tubuh dibuat oleh hati. Kolesterol akan berubah menjadi “jahat” apabila kadarnya melebih batas normal dalam tubuh. Kadar kolesterol darah akan cenderung meningkat pada orang-orang yang gemuk, kurang berolahraga, dan perokok (Dewi et al., 2013).

Apa Bedanya LDL dan HDL?
Kolesterol dalam tubuh sering dibedakan menjadi dua yaitu kolesterol LDL dan HDL. LDL atau Low Density Lipoprotein sering disebut sebagai kolesterol “jahat” karena menjadi penyebab pembentukan plak yang mengendap dalam pembuluh darah. Penumpukan LDL yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan pembuluh darah arteri (yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh) tersumbat sehingga menyebabkan timbulnya penyakit arteriosclerosis yang bila terus berlanjut dapat menyebabkan penyakit jantung maupun stroke. HDL atau High Density Lipoprotein sering disebut sebagai kolesterol “baik” karena bertugas membersihkan plak yang ditinggalkan oleh kolesterol LDL (Dr. Rusilanti, 2014).

Berapa Kadar Kolesterol Normal Dalam Tubuh?
Hati dan organ tubuh lainnya mampu menghasilkan 500mg kolesterol tiap harinya. Jumlah tersebut lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh sehingga kelebihan kolesterol dari konsumsi bahan pangan hewani sebaiknya dihindari. Salah satu upaya agar Anda dapat melakukan pencegahan terhadap penyakit yang dapat ditimbulkan akibat kolesterol tubuh yang tidak normal yaitu sebaiknya Anda rutin setiap lima tahun sekali melakukan pemeriksaan kadar kolesterol LDL dan HDL dalam tubuh. Pengecekan profil lipid tersebut merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki kadar kolesterol yang tinggi atau normal karena tidak ada tanda maupun gejala khusus yang ditimbulkan jika Anda memiliki kondisi tersebut. Kadar kolesterol ideal atau “yang diharapkan” menurut Dr. Rusilanti (2014) yaitu:
        
Gambar 1. Kadar Kolesterol DarahTotal Yang Diharapkan


Gambar 2. Kadar Kolesterol LDL Tubuh Yang Baik/Optimal

Gambar 3. Kadar Kolesterol HDL Tubuh Yang Baik dan Kadar Trigliserida Darah Yang Normal

Apa Penyebab Seseorang Memiliki Kadar Kolesterol yang Tinggi?
Menurut Dr. Rusilanti (2014) dan Dewi et al (2013), seseorang dapat mengalami hiperkolesterolemia atau kondisi dimana tingkat kolesterol dalam darah melampaui kadar normal karena disebabkan oleh :
Ø Kelainan Genetik Pada Gen-Gen yang Mengatur Metabolisme Lemak
Kelainan ini umumnya diwariskan dari kedua orangtua. Seseorang dengan riwayat keluarga yang cenderung memiliki kadar kolesterol yang tinggi akan memiliki “bakat” untuk mengalami hal serupa. Resiko gangguan kesehatan umumnya 6 kali lebih besar menimpa anak dibandingkan orangtua.
Ø Penyebab Sekunder Hiperkolesterolemia
Selain secara genetik, hiperkolesterolemia juga dapat disebabkan oleh beberapa penyakit yaitu diabetes, hipotiroidisme, penyakit hati obstruktif, dan gagal ginjal kronik. Selain itu juga dapat disebabkan karena konsumsi obat-obatan yang dapat meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan kolesterol HDL seperti obat-obatan golongan diuretik dan kortikosteroid.
Ø Makanan/Pola Konsumsi
Tingginya konsumsi lemak jenuh dan kolesterol pada menu makanan sehari-hari menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Pola makan dan pemilihan makanan yang kurang sehat seperti makanan siap saji juga dapat menyebabkan penimbunan lemak tubuh penyebab resiko penyakit degeneratif. Konsumsi kolesterol yang dianjurkan adalah <300mg sehari. Konsumsi sumber asam lemak jenuh dan kolesterol seperti mentega, susu, daging, dan ayam harus diimbangi dengan konsumsi serat seperti sayur dan buah. 
Ø Bobot Badan
Kegemukan dan obesitas dapat menaikkan kadar kolesterol darah dan meningkatkan resiko penyakit jantung. Maka dari itu, menjaga bobot badan merupakan cara terbaik untuk menghindari berbagai penyakit penyerta sebagai akibat dari kelebihan berat badan.
Ø Aktivitas Fisik/Olahraga
Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan kadar LDL dan menurunkan kadar HDL. Kurangnya aktivitas fisik juga merupakan faktor resiko timbulnya penyakit jantung.
Ø Minum Alkohol Berlebih
Kebiasaan minum alkohol berlebih dapat memperberat kerja hati dalam melakukan metabolisme sehingga meningkatkan kadar kolesterol total dan trigliserida.
Ø Kebiasaan Minum Kopi Berlebihan
Selain dapat meningkatkan tekanan darah, mengkonsumsi kopi berlebih dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan LDL darah.
Ø Merokok
Merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menekan kolesterol HDL. Kadar nikotin yang tinggi dalam darah mengakibatkan terjadinya kelainan di pembuluh darah yang berdampak pada gangguan kesehatan.
Ø Stress
Ø Usia dan Jenis Kelamin
Semakin bertambahnya usia, semakin meningkat pula kadar kolesterol darahnya. Wanita sebelum menopause mempunyai kadar kolesterol yang lebih rendah dibandingkan pria dengan usia yang sama. Setelah menopause, kadar kolesterol pada wanita akan cenderung meningkat.

Bagaimana Cara Mencegah Maupun Menurunkan Kadar Kolesterol Yang Tinggi?
Menurut Dr, Sri et al (2008), jika Anda merupakan salah satu orang yang memiliki kadar kolesterol yang tinggi ataupun Anda sedang berusaha untuk mencegah terjadinya peningkatan kadar kolesterol tubuh agar Anda terhindar dari resiko penyakit kronis, beberapa cara berikut dapat Anda lakukan untuk mencegah maupun menurunkan kadar kolesterol :
Ø Mengubah Kebiasaan Pola Makan
Mengkontrol asupan makanan Anda penting untuk dilakukan agar kadar HDL dan LDL tetap terjaga seimbang. Sebaiknya kurangi konsumsi garam dan lemak, khususnya lemak jenuh yang bersumber dari bahan pangan hewani. Ganti makanan Anda dengan sebagian besar berasal dari bagian tumbuhan alami (nabati). Makanan dari tumbuhan yang tidak diolah akan menjadi sumber tenaga dan daya tahan tubuh. Imbangi pula dengan konsumsi makanan yang mampu menurunkan kolesterol seperti serat yang banyak terdapat pada buah dan sayur. Serat dapat menghambat penyerapan kolesterol dan membantu pengeluaran kolesterol dari dalam tubuh.


Ø Melakukan Diet Rendah Kolesterol
Selain mengganti pola konsumsi makanan tinggi kolestrol maupun lemak trans dengan makanan tinggi serat, Anda juga dapat menggunakan program diet rendah kolestrol yaitu mula-mula dengan mengganti daging merah, kerang, dan sosis (yang mampu meningkatkan level kolesterol tubuh) dengan ikan atau unggas tanpa kulit (yang memiliki kolesterol lebih rendah) kemudian menggantinya kembali dengan kacang-kacangan (legume) (yang tidak memiliki kandungan kolesterol namun tinggi serat larut yang mampu menurunkan level kolesterol tubuh dan mencegah penyakit arteriosclerosis). Selain itu Anda juga dapat pula mengganti mentega atau daging bacon (yang kaya akan lemak jenuh dan kolesterol) dengan margarin kemudian menggantinya kembali dengan minyak zaitun ataupun minyak yang berasal dari biji-bijian (yang mampu menurunkan kolesterol). 

Ø Menurunkan Berat Badan
Orang dengan berat badan yang tinggi cenderung memiliki kadar LDL yang lebih tinggi dibandingkan HDL sehingga sebaiknya menurunkan berat badan hingga mencapai berat badan normal. Penurunan berat badan sebesar 5kg mampu menurunkan kadar kolesterol hingga 8%.  
Ø Melakukan Olahraga dan Latihan Jasmani Secara Teratur dengan Kualitas dan Kuantitas Yang Terkontrol
Olahraga yang teratur mampu membantu meningkatkan kadar HDL serta menurunkan kadar LDL dan trigliserida. Sebaiknya Anda melakukan olahraga minimal 30 menit per hari atau 150 menit per minggu. Berolahraga keras dapat meningkatkan jumlah HDL sebesar 20-30%. Namun jika berhenti berolahraga, kadar HDL dan kolesterol akan cepat kembali ke kadar semula.
Ø Membiasakan Hidup Semangat dan Dinamis
Ø Menghentikan Kebiasaan Merokok
Ø Menjaga Berat Badan Agar Tetap Stabil dan Menghindari Obesitas
Ø Jauhi dan Hindari Stress

Semoga Bermanfaat

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, A., Mardiana, dan Galuh N.P. (2013). Obesitas Sentral dan Kadar Kolesterol Darah Total. Jurnal Kesehatan Masyarakat 9 (1) (2013) 37-43.

Dr. Rusilanti, M. Si. (2014). Kolesterol Tinggi Bukan Untuk Ditakuti. FMedia. Jakarta.

Dr. Sri Nilawati, SpOK., Ir. Diah Krisnatuti, M.S., Ir. B. Mahendra., dan Oei Gin Djing. Care Yourself : Kolesterol. (2008). Penebar Swadaya. Jakarta.

Kramer, M.A. (2006). Focus on Cholesterol Research. Nova Science Publishers, Inc. New York.

Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013. Jakarta.


Komentar

  1. Terima kasih atas info nya. Artikel ini sangat mudah untuk dipahami dan memberikan info yang lengkap tentang kolesterol, penyebab, serta cara mengatasinya. Memang menjaga kadar kolesterol itu tidak mudah. Ditambah lagi kebiasaan makan makanan enak tinggi kolesterol seperti fast food, serta penggunaan gadget yang mendorong orang untuk bermalas-malasan, dapat meningkatkan resiko kelebihan kolesterol. Semoga seiring berjalannya waktu, mulai ada inovasi makanan sehat yang enak dan dapat menggeser keberadaan fastfood. ^^

    BalasHapus
  2. infonya dikemas dengan sederhana dan mudah dipahami. saya bisa berbagi info tentang kolesterol dan gaya hidup sehat pada keluarga saya. banyak orang hanya mengandalkan obat saja tetapi teryata pencegahannya sangat sederhana :)

    BalasHapus
  3. Informasi yang diberikan sangatlah lengkap dan dikemas dengan bahasa yang baik. Saya jadi semakin memahami bahwa konsumsi fast food sangat berdampak bagi kesehatan saya. Saya juga jadi semakin paham bahwa saya harus menjaga pola hidup saya supaya tidak menimbulkan penyakit bagi saya sendiri.

    BalasHapus
  4. Informasinya sangat bermanfaat dan diberi tahapan dalam cara mencegahnya yang cukup mudah untuk dilakukan. Keep the good work ��

    BalasHapus
  5. Terimakasih atas informasinya. Setelah membaca artikel ini, saya jadi lebih paham ttg bagaimana menurunkan kolestrol dan saya bisa menyalurkan lagi informasi ini kepada keluarga saya yg terkena kolestrol. :)

    BalasHapus
  6. Info yang bermanfaat. Tapi tahukan Anda fastfood dan junk food itu berbeda loh. Fast food lebih ke makanan yang disajikan secara cepat, jadi gak semua fast food itu berbahaya untuk kesehatan

    BalasHapus

Posting Komentar